Pengertian
Produksi
Secara umum produksi diartikan sebagai suatu
kegiatan atau proses yang menstranspormasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran
(output). Dalam pemgartian yang bersifat
umum ini penggunaannya cukup leas, sehingga mencakup keluaran (output) yang berupa barang atau jasa. Dalam arti sempit,
pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan yang menghsilkan
barang baik barang jadi maupun barang
setengah jadi, bahan industri dan suku cadang atau spareparts dan komponen. Hasil produksinya dapat
berupa barangbarang konsumsi maupun barang-barang industri. Produksi
adalah kegiatan untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau
jasa. (Sofjan Assauri, 1999: him 11)
Secara ekonomi, produksi tidak terbatas pada kegiatan
menghasilkan barang atau jasa, tetapi juga kegiatan yang sifatnya menambah
nilai atau kegunaan barang yang sudah ada menjadi lebih tinggi nilainya.
Perhatikan contoh berikut.
a. Tukang kayu yang mengecat kursi hasil buatanya.
b. Pedagang yang membeli sepeda bekas lalu ia bersihkan, perbaiki, dan dicat
kembali lalu dijual
Berdasarkan uraian di atas, produksi menurut ilmu ekonomi adalah setiap kegiatan yang dilakukan manusia
untuk menghasilkan/menaikan nilai kegunaan barang/jasa.
Penjelasan
Sistem Produksi dan Operasi dengan Gambar
Yang dimaksud dengan sistem adalah
merupakan suatu rangkaian unsur-unsur yang saling terkait dan dan tergantung
serta saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya, yang
keseluruhannya merupakan suatu kesatuan bagi pelaksanaan kegiatan bagi
pencapaian suatu tujuan tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem
produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara
terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan menjadi
keluaran.
Sistem produksi tidak hanya
terdapat pada industri manufaktur, tetapi juga dalam industri jasa seperti
perbankan, asuransi, pasar swalayan dan rumah sakit. Sistem produksi dan
operasi dalam industri jasa menggunakan bauran yang berbeda dari masukan yang
dipergunakan dalam industri manufaktur.
Sistem produksi yang sering dipergunakan dapat dibedakan atas 2
macam yaitu :
1. Pola produksi terus-menerus (continuous)
Proses produksi yang kontinue (continuous process) – dimana
peralatan produksi yang digunakan disusun dan diatur dengan memperhatikan
urut-urutan kegiatan atau routing dalam menghasilkan produk tersebut, serta
arus bahan dalam proses telah distandardisir.
Ciri-ciri pola produksi
terus-menerus (continuous) yaitu:
- Output yang dihasilkan besar
- Variasi produk rendah
- Produk yang dihasilkan standar
- Mesin yang digunakan khusus, semi otomatis
- Operator tidak harus ahli
- Apabila terdapat satu mesin rusak, maka proses produksi berhenti
- Diperlukan perawatan spesialis atau oleh ahli
2.
Pola produksi terputus-putus (intermitten)
Proses produksi yang terputus-putus (intermitten process) – dimana
kegiatan produksi dilakukan tidak standar, tetapi didasarkan produk yang
dikerjakan, sehingga peralatan produksi yang digunakan disusun dan diatur yang
dapat bersifat lebih luwes ( flexible ) untuk dapat dipergunakan bagi
menghasilkan berbagai produk dan berbagai ukuran.
Ciri-ciri pola
produksi terputus-putus (intermitten) adalah:
- Output yang dihasilkan kecil
- Variasi produk tinggi
- Produk yang dihasilkan berdasar pesanan
- Mesin produksi yang digunakan bersifat umum, tidak otomatis
- Diperlukan operator ahli
Kedua pola produksi
tersebut apabila digambarkan dalam skema perencanaan operasi akan nampak sebagai berikut:
Gambar 1. Skema Perencanaan Operasi Terus Menerus
Gambar 2. Skema Perencanaan
Operasi Terputus-putus
Kegiatan perencanaan
dan pengawasan proses operasi dikelompokkan menjadi empat tahap, yaitu :
- Routing, adalah kegiatan menentukan urut-urutan dalam suatu pekerjaan secara logis slstematis dan ekonomis, melalui urutan bahan baku menjadi barang jadi. Dalam pola produksi terus-menerus, routing dipakai sebagai dasar dalam menyusun layout, sedangkan pada pola produksi terputus-putus, routing dilakukan setelah menyusun layout.
- Scheduling, yaitu membuat jadwal untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Pada pola produksi terus-menerus, dibuat master scheduling, untuk pekerjaan yang berulang-ulang, dengan kebutuhan barang per periode. Metode yang biasa dipakai adalah Gantt Chart.
- Dispatching, yaitu pemberian wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan melalui perintah, baik secara lisan, tertulis, atau dengan tanda/sinyal. Tugas dispatching adalah membuat perintah pengerjaan dan meneliti tersedianya bahan-bahan sebelum perintah dibuat.
- Follow Up, adalah langkah perbaikan terhadap kesalahan yang telah dilakukan sebelurnnya.
Nama : Dwita Fhadillah
Kelas : 1EB03
NPM : 22213729
0 komentar:
Posting Komentar